Sejarah ditemukannya penyakit, dan mengenal jenis penyakit | Belajar Sehat

Sejarah ditemukannya penyakit, dalam sejarah sebelum ditemukanya mikroskop, orang-orang yang terkena penyakit menular atau biasa dikenal sebagai wabah tidak jarang disebut sebagai “pendosa” atau dikaitkan dengan “hal-hal mistis” atau terkena “makhluk halus/roh jahat”. Bahkan para penderita lepra dipaksa mengenakan pakaian tertentu agar mudah dikenali, serta dijahui dan dilarang memasuki tempat-tempat ramai seperti pasar atau tempat peribadatan.

Beribu-ribu tahun lamanya kejadian seperti ini berlangsung sampai ditemukanya mikroskop. Pada periode awal penemuan ini, hal yang baru diketahui adalah ada beberapa materi yang berbentuk batang atau bulat yang terdapat pada air atau sekresi manusia.

Pada abad ke-19 dengan menggunakan mikroskop dilakukan penelitian pada hewan ternak sapi yang terjangkit penyakit, pada sapi tersebut diambil darahnya dan dilihat melalui mikroskop, ditemukanya beberapa materi yang berbentuk batang. Darah sapi yang terjangkit penyakit tersebut disuntikkan pada tikus dan ternyata tikuspun terjangkit penyakit yang sama seperti sapi.

Demikianlah awalnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa organisme tertentu ada;ah penyebab penyakit tertentu. Organisme-organisme tersebut memiiki bentuk bulat, panjang, batang dan sebagainya yang kini biasa disebut mikro organisme : suatu mahkluk hidup yang hanya dapat dilihat oleh mikroskop.

Ada dua golongan besar jenis penyakit,
 
A.Penyakit infeksi
Penyakit infeksi ini diawali dengan datangnya mikroorganisme dalam tubuh kita kemudian menyerang sisitem imun tubuh kita.
Penyakit diketahui dari gejala-gejala yang ada seperti, hidung meler, mencret, muntah dan panas tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh Anda sedang terjadi suatu infeksi, yaitu gangguan keseimbangan tubuh sebagai bentuk penyebab aktivitas mikroorganisme.

Apa yang Anda rasakan bisa jadi karena sel-sel tubuh Anda ada yang mati. Segala keperluan sel-sel tubuh disabotase atau diambil alih oleh mikroorganisme pendatang. Kondisi terbajak ini membuat sel-sel tubuh anda tidak berdaya dan mati, dan setiap sel tubuh yang mati adalah kesakitan.

Di samping akibat kematian sel, gejala yang timbul bisa juga akibatoleh respon tubuh kita sendiri ketika menghadapi mikro organisme penyebab ini. Dalam hal ini panas yang Anda rasakan adalah akibat dari dirilisnya suatu zat yang disebut sitokin oleh tubuh. Zat sitokin adalah “pembawa berita sakit” kepada bagian-bagian tubuh yang lain, saligus penyampaian berita kepada pusat pengatur suhu tubuh agar suhu tubuh dinaikkan.

Kenaikan suhu tubuh merupakan bagian dari mekanisme sistem imun tubuh untuk melawan penyakit (mikroorganisme penyebab). Kenaikan suhu tubuh aan mengganggu bahkan mematikan kehidupan mokroorganisme penyebab atau bibit penyakit.

Ada pula gejala yang timbul karena bahan yang bersifat racuun yang dikeluarkan oleh mikroorganisme penyebab ini. Sebagai contoh pada kasus penyakit polio, yaitu dikeluarkannya racun oleh mikroorganisme poliovirus yang akan membunuh sel-sel saraf dan berujung pada kelumpuhan penderita.

Demikianlah sedikit gambaran tentang infeksi dan penyakitnya. Infeksi adalah suatu gangguan keseimbangan tubuh yang diakibatkan oleh aktivitas mikroorganisme.

B. Penyakit non infeksi
Penyakit non infeksi ini tidak bersifat menular, dan terjadi dikarenakan adanya gangguan dalam metabolisme tubuh kita, dan jenis penyakit ini tidak bersifat menular. Golongan jenis penyakit non infeksi ini sangat luas ragamnya seperti; tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, kolesterol, cacat lahir (congenital), kanker, penyakit imunologi (misal, alergi), penyakit kekurangan zat penyusun tubuh dan penyakit-penyakit yang diakibatkan olehpaparan senyawa kimia tertentu. Untuk penyakit non infeksi ini saya akan menjelaskanyya dilain kesempatan.

Demikianlah sedikit informasi yang dapat saya berikan pada kesempatan kali ini. Dengan membagikan artikel ini, Anda telah membantu saya dalam menulis artikel ini menjadi lebih bermanfaat.